Skip to main content

GreenSpaceCampaign

Search This Blog

Cuplikan Video Dokumentasi Kegiatan Penanaman Bibit dan Nglangse di Telaga Dondong, Playen, Gunungkidul

on June 23, 2024

Get link
Facebook
X
Pinterest
Email
Other Apps

Get link
Facebook
X
Pinterest
Email
Other Apps

Comments

Post a Comment

Instagram

ARTIKEL

Masyarakat Dusun Jongkangan Beraksi: Menyelamatkan Lingkungan dengan Memilah Sampah

(Sumber gambar: Dokumentasi Penulis) Sleman, Di tengah permasalahan sampah di Yogyakarta yang tak kunjung kelar, masyarakat Dusun Jongkangan,Purwomartani,Kalasan,Sleman melaksanakan sebuah program yang luar biasa dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan memilah sampah dan tabungan bank sampah. Langkah sederhana ini tidak hanya berdampak pada keindahan desa, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam menjaga tingkat kesehatan lingkungan Dusun Jongkangan. Peran Aktif Masyarakat Dusun Jongkangan Di Desa Jongkangan, masyarakat telah melakukan langkah-langkah yang bagus untuk melakukan pemilahan sampah organik dan non organik Pembagian Tempat Sampah Masyarakat Dusun Jongkangan telah membagi tempat sampah berdasarkan jenis sampahnya (organik, anorganik, dan non-recyclable), sehingga mudah jika akan dilakukan daur ulang Mendaur Ulang Sampah Masyarakat Dusun Jongkangan mendaur ulang sampah yang telah di pilah menjadi barang yang menjadi berguna seperti pembuatan lilin dari

Imbas Penutupan TPA Piyungan, Tumpukan Sampah terjadi di Kampung Jogoyudan, Yogyakarta

Yogyakarta 6/6/2024, Tumpukan sampah terlihat menggunung di Kampung Jogoyudan, Kota Yogyakarta. Tumpukan sampah tersebut merupakan imbas dari ditutupnya Tempat Pembuangan Akhir Piyungan sejak Bulan Februari. Yartini 65 tahun warga Kampung Jogoyudan Yogyakarta menerangkan bahwa awalnya sampah di kampung Jogoyudan tidak sebanyak sekarang, namun setelah Tpa Piyungan ditutup, semua warga membuang sampah Kampung Jogoyudan. Mirisnya banyak warga luar Kampung Jogoyudan yang membuang sampah di tempat ini. Jika ada pengangkut sampah, petugas hanya daat mengangkut sekitar 1 dan orang dari luar saat ini ikut membuang di tempat sampah tersebut, tanpa ikut mengelolanya. Yartini juga mengatakan bahwa dirinya sudah sangat sering bertemu dan menegur orang luar Jogoyudan yang membuang sampah sembarang, kebanyakan dari mereka membuang sampah pada malam hari. “Ibarat dalam 1 malam truk pengangkut hanya mengangkut 1% saja, tapi pada malam harinya orang dari luar akan membuang sebesar 10% ke tempat sam

"Nglangse" Tradisi Peninggalan Nenek Moyang di Gunungkidul, Untuk Menjaga Kelestarian Alam

Gunungkidul (15/4/20240, Nglangse merupakan sebuah tradisi turun menurun yang selalu dilakukan oleh warga Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tradisi ini bertujuan sebagai wujud rasa syukur dan ungkapan terimakasih kepada alam yang telah memberi manfaat terhadap semua makhluk hidup. Biasanya tradisi ini dilaksanakan setelah musim panen. Nglangse berasal dari kata Langse yang memiliki arti menutup. Dalam tradisi ini berarti memasang sebuah sebuah kain putih ke pohon besar atau disebut dengan istilah pohon “Resan”. Kain putih yang dipasang pun memiliki makna tersendiri, berawarna putih yang memiliki arti suci. Resan sendiri berasal dari kata “Reksa” atau “Wreksa” yang memiliki arti menjaga atau merangkul. Pohon resan di dominasi oleh pohon ficus atau beringin. Karena sebagian daerah di Gunungkidul merupakan daerah yang kekurangan air, maka pohon besar sangat membantu para masyarakat dalam keseterdiaan air secara alami. Sehingga tidak heran jika pohon-pohon besar yang b

Powered by Blogger

Theme images by Veronica Olson

Greenspacecampaign||2024