Sleman, 6/6/2024 Tempat pembuangan sampah dibuka secara terbatas, beberapa kawasan di wilayah keluarahan Trihanggo, Gamping, Sleman banyak sampah menumpuk dipinggir jalan & depan rumah warga. Salah satunya Bapak Parmanta seorang warga Dusun Nusupan, Tihanggo,Gamping, Sleman yang sudah beberapa minggu sampah tidak diambil oleh petugas kebersihan. Ia menceritakan bahwa sampah dalam satu bulan hanya diambil sekitar 2-3x saja namun iuran tetap berjalan. Padahal sebelumnya hampir 3 hari sekali diambil oleh petugas kebersihan. Hal tersebut membuat Bapak Parmanta harus mengurusi sampahnya sendiri dengan cara dibakar dan dikubur. Selain itu untuk sampah organik dikumpulkan di dalam karung untuk dijadikan pupuk untuk sawah dan kebun.
Penumpukan sampah juga terjadi di beberapa kawasan Jl. Kabupaten & Jl. Jambon. Bapak Tugino selaku petugas kebersihan menjelaskan bahwa sampah tidak dapat setiap hari karena imbas tempat pembuangan sampah di kawasan Trihanggo dibuka secara terbatas akibat TPST Piyungan yang telah ditutup secara permanen. Meskipun di Purwomartani Kalasan telah dibuka TPST namun belum bisa memenuhi bagi warga karena banyaknya penduduk yang tinggal di Yogyakarta khususnya Sleman.
Pak Tugino juga menceritakan terkait wacana pemerintah membangun TPST yang baru namun hal tersebut masih simpang siur. Ia berharap bahwa pemerintah segera untuk segera mengatasi sampah baik dengan membangun TPST baru dan memanfaatkan sampah untuk didaur ulang. Karena Pak Tugino juga merasakan imbasnya selalu di salahin warga tidak pernah mengambil sampah secara rutin akibat TPS dibuka secara terbatas
(Shufina)
Comments
Post a Comment